Penulis : Mekris Ruy
Oknum Kadus dianggap tidak mengikuti data dari pemerintah pusat melainkan membuat daftar nama sendiri
Tak di sangka diduga di sangkutkan dengan politik!.
Padahal pemerintah sudah menyebut Jumlah penerima bantuan pangan beras di tahun 2024 ini mengalami peningkatan dibandingkan jumlah penerima tahun sebelumnya.
“ Padahal data dari pusat ada nama saya berdasarkan undangan yang saya terima berturut-turut dua kali tapi kok tidak di kasih mala di alihkan secara sepihak oleh kepala dusun laendolu Tommy Kusa,”Katanya salah satu warga Desa Bolatena yang enggan di sebut nama nya, kamis,(28/03/2024)
“Saya menduga pihak perangkat Desa Bolatena menyangkut pautkan politik bantuan pangan pemerintah sehingga data penerima dari pusat tidak di pakai,” Jelansya.
“ Kalau memang bisa di laporkan saya akan melaporkan pihak Desa nantinya terkait penyaluran bantuan pengan pemerintah yang tidak sesuai data penerima pusat,” Tegasnya.
Saya berharap kalau bisa kepala desa dan camat harus mengambil tindakan keras terhadap kepala dusun dan kalau bisa di ganti saja supaya jangan merusak sistem pemerintahan yang ada"harapnya
Diwaktu yang sama Kepala Pj. Kepala Desa, Desa Bolatena Vester Messah, ketika di konfirmasi melalui pesan watshaap mengatakan, data dari pusat sudah falit tidak bisa rubah,
"Saya sdah sampaikan kepada kepala dusun bahwa menyangkut dengan bantuan apa pun itu mau pendobelan harus sampaikan kepada pimpinan jangan mengambil keputusan sepihak, walaupun penyampaian dari petugas bahwa harus ganti tapi setidaknya harus komunikasi dengan saya sebagai pimpinan"jelas Pj Vester
Ditambahkan Messah, Nanti ada bantuan turun lagi saya sampaikan kepada petugas dasar apa yg diambil sehingga harus ganti nama penerima dan klw memang tidak ada dasar maka harus diberikan hak orang"
Terkait dengan tindakan Kepala Dusun yang di nilai tidak hargai dan loyal terhadap pimpinan saya akan memberikan teguran.tutupnya
Hingga berita ini di publikasikan Bulog Rote Ndao belum berhasil di konfirmasi