Bahkan, sebagai bukti, bahwa bola panas poltik itu telah berguling, satu dan dua nama kandidat pun mulai memasang "aksi", alias "kuda kuda", dengan membentuk group tim sukses melalui facebook, whatsAAp, massengger dan Instagram. Lebihnya, ada juga yang mulai mendekatkan diri dan terang-terang mendeklarasikan diri sebagai calon bupati.
Group tim-tim ini sangat bervariasi dengan nama-nama unik untuk menggalang simpatisan, dukungan, provokasi politik lewat media sosial.
Tidak sampai disitu, sejumlah partai politik pun mulai membuka, "hati', mencari teman bergaining dan gencar melakukan komunikasi politik.
Di tengah hiruk pikuk nuansa itu, Partai Perindo Rote Ndao juga tidak ketinggalan, jauh sebelumnya, ibarat menunggu perang dimulai, telah menabuh gendang perang.
Hal itu terbukti dengan lebih kurang empat tahun lalu, diam diam Partai Perindo Rote Ndao telah mengajukan nama salah seorang kader kebanggaannya, Paulus Henukh, selaku salah satu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao saat ini, untuk maju dan bertarung memperebutkan kursi empuk nomer 1 di Kabupaten terselatan Indonesia tersebut.
Lebih dari itu, menurut Arkhimes Molle, SH, MA, Ketua Partai Perindo Kabupaten Rote Ndao, nama Paulus Henukh sudah diajukan lebih kurang empat tahun lalu selama tiga kali melalui forum Rapat Kerja Wilayah dan Rapat Koordinasi Wilayah Partai Perindo di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kami tetap punya keyakinan Partai Perindo akan memiliki kandidat calon bupati dalam mengikuti perhelatan Pemilu Kada akan datang," papar dia.
Dalam pengajuan calon, baik bupati maupun wakil bupati, ditambahkan Arkhimes, Perindo adalah partai rakyat dan terbuka bagi semua golongan maka tentu tidak bisa menutup diri terhadap kader lain dari partai berbeda bila secara figuritas merupakan putera terbaik Rote Ndao yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk membangun Rote Ndao, kendati Partai Perindo telah memiliki kader yang dinilai layak, pantas untuk maju dan bertarung sebagai calon bupati," terang dia.
Arkhimes Molle, menuturkan hasil Pemilu Legislatif Tahun 2024 nanti akan menentukan apakah Partai Perindo memenuhi syarat atau tidak mencalonkan kader atau perlu melakukan bergaining politik karena ketentuan dalam mengajukan pasangan calon minimal memiliki lima buah kursi di DPRD Kabupaten Rote Ndao, (satu Fraksi), namun karena Partai Perindo hanya memiliki tiga buah kursi maka untuk mengusung pasangan calon nanti Partai Perindo diharapkan dalam Pemilu Legislatif Tahun 2024 minimal harus meraih minimal lima kursi.
"Kami optimis Pemilu Legislatif 2024 mendatang akan meraih minimal lima kursi DPRD di Kabupaten Rote Ndao," pungkas Molle.
Mengakhiri kesempatannya, Arkhimes Molle, menyampaikan dibalik optimisme politik, Partai Perindo tidak mungkin berjalan sendiri tapi akan bergandengan dengan partai lain guna meraih mimpi yang sama sebagaimana ada Adagium mengatakan, "berbeda ranjang tapi memiliki satu mimpi," tutup memo dengan nada merendah. * tim
"
